We are in solidarity with our brothers and sisters in Palestine. Free Palestine.

Polisi Jepang Menangkap Seorang Pria Karena Melakukan Ejakulasi


Polisi Tokyo berhasil menangkap seorang pria berusia 25 tahun yang terlibat dalam perilaku tidak senonoh di dalam kereta pada pagi hari. Meskipun pengumuman ini baru-baru ini, insiden tersebut sebenarnya terjadi pada tanggal 19 November 2021, di sebuah kereta yang beroperasi di jalur Seibu Ikebukuro, antara stasiun Shakujii-koen dan Ikebukuro, sekitar pukul tujuh pagi.

Pria tersebut diidentifikasi sebagai Hibiki Saito dalam laporan media. Ia adalah penduduk kantor distrik dan tinggal di Kota Hachioji, bagian barat Tokyo. Penangkapannya didasarkan pada tuduhan "Kerusakan Properti," yang mungkin terdengar tidak sesuai mengingat sifat seksual dari pelanggaran tersebut dan kejadian di tempat umum.

Saito mengklaim bahwa tindakannya dilakukan karena kurangnya tisu atau saputangan untuk mengatasi situasinya. Ia diduga membuka ritsleting dirinya di dalam kereta dan melakukan tindakan tersebut tanpa memperhatikan penumpang lain yang ada di sekitarnya.

Pria tersebut dituduh melakukan ejakulasi ke rok seorang remaja perempuan, yang diketahui oleh orang lain ketika gadis tersebut turun dari kereta. Petugas di stasiun kereta memberi tahu polisi setelah kejadian tersebut.

Penangkapan Saito terjadi hampir dua tahun kemudian karena sedang diselidiki dalam insiden terpisah, dan dia dengan sukarela menyerahkan bukti (sampel DNA atau air mani yang sesuai dengan yang ditemukan di rok gadis tersebut).

Kejadian serupa yang melibatkan seorang guru laki-laki di sebuah sekolah dasar di Fukui juga mengejutkan banyak orang. Pada bulan Juli, guru tersebut melakukan tindakan yang tidak pantas di ruangan dekat tempat bermain anak-anak. Bahkan lebih mengejutkan, ia melanjutkan dengan melepaskan muatan tersebut ke topi seorang siswi.

Kedua kasus ini menyoroti pentingnya menjaga norma sosial, terutama di tempat umum dan dalam situasi melibatkan anak-anak. Fakta bahwa penangkapan mereka didasarkan pada tuduhan "kerusakan properti" menunjukkan kompleksitas hukum, di mana tindakan seksual dapat mengarah pada tuduhan yang tidak sepenuhnya mencerminkan seriusnya pelanggaran tersebut.

Pentingnya kesadaran diri dan pengendalian emosi dalam situasi umum harus ditekankan untuk menjaga tata krama dan menghormati norma-norma sosial yang berlaku.

About the Author

"The real threat is actually not when the computer begins to think like a human, but when humans begin to think like computers."

1 komentar

  1. mwhehehe
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.